Sabtu, 12 November 2011

menjadikan sesuatiu lebih menarik...
PERJALANANKU, DALAM TUBUHMU

Aku adalah sebutir eritrosit, mungkin kalian lebih mengenalku dengan nama sel darah merah. Aku melaksanakan banyak tugas penting dalam tubuhmu. Sedikit tentangku yang setidaknya harus kau ketahui. Umumnya, tubuhku berbentuk bionkaf, tapi ada kalanya berubah-ubah tergantung jalur yang aku lewati dalam menjalankan tugasku dalam tubuhmu yang tidak lebih dari 120 hari. Selain itu aku juga tidak bernukleus loh!!!!!!
Suatu pagi, tepatnya 119 hari yang lalu di suatu rumah yang bernama sum-sum tulang merah, berlangsung suatu acara yang meriah yang biasa di sebut Eritpiesis, itu adalah hari lahirku beserta 1.999.999 eritrosit lainnya. Setelah dewasa kami siap untuk menjalankan dan menggantikan tugas para eritrosit-eritrosit tua yang sudah tidak mampu lagi untuk itu, yaitu untuk menjalankan tugas berat mengedar ke seluruh tubuhmu untuk mengantarkan oksigen yang sangat di perlukan organ-organmu.
Acara eritrosit pun di mulai di suatu kamar khusus, peracik eritrosit(pluripoten), beserta asistennya(Hormon eritropoirtin) sudah bersiap-siap lagi dengan berbagai persiapan dan segala alatnya.
Keduanya selalu berusaha merakit eritrosit-eritrosit yang terbaik bagimu Dengan ketelitian mereka meracik bahan-bahan yang tersedia, dengan tidak lupa menambahkan zat besi yang di dapat dari eritrosit yang sudah mati. Hasil racikan pertama itu di sebut Proeritroblas. Dengan rangsangan yang sesuai maka akan terbentuk lagi yang dinamakan Basofil Eritroblas dengan kandungan hemoglobin rendah.
Pada tahap selanjutnya aku pun berubah dan bertambah dewasa, kau dapat memanggilku Ortokromatik Eritroblas , saat itu di tandai dengan warnaku sudah mulai memerah, kau taukan apa artinya?.
Hari-hari berikutnya aku merasa sitoplasmaku sudah di penuhi hemoglobin, sampai akhrnya saudaraku berkata bahwa aku telah berubah menjadi Retikulosit berarti dalam 1-2 hari lagi tentunya aku telah berubah menjadi eritrosit.
Hari-hari setelah menjadi eritrosit aku lalui dengan suka cita, walau tugas ini berat aku tetap melakukannya dengan ikhlas. hingga mengantarkanku kini mendekati ajalku yang akan datang tidak lebih dari 1 hari lagi.
Aku akan menceritakan secara singkat perjalananku dalam menjalankan tugas penting untuk kesehatanmu. Sudah tidak kurang dari 690 mil aku menikmati pemandangan organ-organ vital penunjang kehidupanmu perrjalanan yang kini mengantarkanku sekarang ada di serambi kanan jantungmu bersama dengan karbondioksida.
Semakin lama ruangan ini semakin sesak oleh eritrosit-eritrosit lainnya. Sebentar aku akan melewati pintu besar Tripuskudalis untuk menuju ke bilik kananmu, betul sudah pintu besar itu mulai terbuka perlahan-lahan mengantarkan aku tepat di bilik knanmu sekarang. Semakin lama ruangan ini sesak lagi. Pintu besar semivunalispun mulai terbuka dan tekanan besar mendorong kami melanjutkan perjalanan menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Kini aku telah tiba di paru-parumu semakin lama perjalanan ku terruskan ke cabang-cabang yang semakin mengecil yaitu arteriola dan kini mengantarkanku tiba di kapilermu. Kapiler adalah penghubung antara arteriola dengan venula. Di sinilah aku harus melepaskan karbondioksida yang terikat hemaglobinku, beralih oksigen yang bersamaku sekarang, ini memasuki serambi kiri mu.
Seperti biasa ruangan inipun semakin sesak tidak lama lagi aku akan memasuki bilik kirimu tentunya setelah aku melewati pintu besar bikuspudalis, tekanan besar lagi-lagi mendorongku memasuki ruangan bilik kirimu yang semakin lama semakin sesak pula.
Sekarang perlahan-lahan aku melewati sebuah pintu besar lagi, pintu ini bernama semivunalis kau tahukan artinya berarti kini aku telah berada di dalam aortamu, perlahan aku melanjutkan perjalanan menuju organ-organ sel tubuhmu tentunya melalui jalan besar arteri, jembatan ini akan semakin kecil berarti aku telah menemukan cabang-cabang arteriola hingga sampai aku tiba di kapiler, tidak disangka, musuh ku datang menyerang. Ia bernama pathogen. Aku sangat terkejut dengan kehadirannya tersebut. Dia berniat membunuh ku….. aku pun cepat-cepat menggunakan senjata andalan ku, yaitu radikal bebas dalam hemoglobin ku, aku berhasil, pathogen itu pun tewas seketika.
Di kapiler ini, melalui hemoglobinku aku melepaskan oksigen yang sejak tadi mendampingiku lalu sebagai gantinya aku mengikat karbon dioksida bersamanya aku memasuki vena, kemudian berturut-turut memasuki vena cafa superior dan menuju kembali ke jantungmu yaitu memasuki serambi kanan mu.
Kembali ku mengitari jalur yang biasa ku lalui dalam menjalankan tugas ku.
Hingga akhirnya aku menyadari bahwa ajal yang ku tunggu tiba juga. Tapi tidak mangapa karena ku yakin, sampai mati pun jasad ku kan berguna, karena akan diolah menjadisesuatu yang bernama bilirubin. Walau berat tapi aku ikhlas memberikan harta terakhirku yaitu zat besi, ini sangat berguna kelak untuk generasi setelahku.


By.
NoviLia eKa kResNaNtiKa   dan   NuRuL NaJmuN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar